TURUNNYA NABI ISA A.S
Tempat
Turunnya Nabi Isa dan 7 Ciri Kedatangannya
Nabi
Isa Alaihissalam -- yang oleh orang Nasrani disebut Yesus --
menjadi bahan kontroversi antara Islam, Nasrani, dan Yahudi. Orang Yahudi
mempercayai bahwa mereka telah membunuh Isa, dan orang-orang Nasrani meyakini
bahwa Isa telah disalib dan dikubur. Namun, kaum Muslimin meyakini dengan jelas
dan tegas bahwa Nabi Isa tidak disalib atau dibunuh, melainkan 'diangkat' oleh
Allah SWT. Nabi Isa akan kembali ke dunia, di suatu masa, di akhir zaman.
Nabi Isa Alaihissalam
adalah salah seorang dari lima nabi dan rasul yang diberi gelar 'Ulul
Azmi, yakni memiliki sejumlah keistimewaan. Kelima nabi dan rasul yang
mendapat gelar itu adalah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW.
''Ada 33
hadis shahih yang menegaskan bahwa Nabi Isa akan kembali turun ke bumi. Bahkan,
ada yang mengatakan sampai 90 hadis,'' tutur Dr Muslih A Karim, dosen
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada
sebuah kesempatan.
Dia lalu
menyebutkan, ada tujuh ciri kedatangan kembali Nabi Isa:
Pertama, Nabi Isa akan turun di Menara
Putih, yakni Masjid Bani Umayyah di Damaskus Timur.
Kedua, Isa akan membunuh Dajjal (gembong
penjahat yang mengaku sebagai penyelamat) di Dataran Tinggi Golan (Syria).
Ketiga, Isa akan bertemu Ya'juz dan Ma'juz,
dan semua tokoh jahat dan pengikutnya itu akan tewas.
Keempat, Isa akan mendakwahkan agama Tauhid
seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad maupun nabi-nabi lain sebelumnya.
Kelima, Isa akan melakukan haji dan umrah.
Keenam, Isa datang, dunia penuh keberkahan.
Misalnya, sebutir buah delima bisa membuat 40 orang kenyang.
Ketujuh, setelah Isa datang, selama tujuh
tahun kondisi dunia sangat aman.
''Intinya,
Nabi Isa sekarang ini belum meninggal. Dia akan turun lagi di akhir zaman untuk
menegakkan Islam,'' ungkap Dr Muslih A Karim.
Tempat
Turunnya Nabi Isa AS
Sejak
dilahirkan, Isa sudah memiliki keistimewaan (mukjizat), yakni bisa berbicara
sejak dalam buaian (QS Ali Imran [3]:46, Almaidah [5]:110, Maryam [19]:29-33),
menghidupkan orang mati dengan izin Allah, menciptakan burung dari tanah,
menyembuhkan orang buta, sakit sopak (kusta) (lihat QS Ali Imran [3]:49), dan
menyuguhkan hidangan dari langit (Almaidah [4]:114). Selain itu, Allah SWT juga
memberikan padanya sebuah kitab suci, yakni Injil (QS Almaidah [5]:46).
Saat muncul
rencana jahat dari kaum Bani Israil (Yahudi) yang bermaksud membunuhnya, Allah
SWT kemudian menyelamatkannya dengan mengangkatnya ke langit. Orang yang
dibunuh oleh Yahudi itu adalah orang yang diserupakan dengan Isa. Yang dibunuh
tersebut adalah pengikut Isa yang telah berkhianat, yakni Yudas Iskariot.
Isa
diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan di
suatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Alquran
menjelaskan peristiwa penyelamatan ini.
''Tetapi, (yang sebenarnya), Allah
telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan, adalah Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana. (Annisaa' [5]:158).
Apakah Nabi
Isa Telah Tiada?
Mengenai
masalah ini, marilah kita simak bersama firman Allah Ta’ala berikut.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ
مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ
لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ
مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ
رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158)
“Dan
karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa
kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (QS. An
Nisa’: 157-159)
Allah Ta’ala
juga berfirman,
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ
إِلَيَّ
“(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani. Namun yang sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Isa sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Ringkasnya,
Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat ke langit dan akan turun di
akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro (kiamat besar).
Hadits yang
Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Di antara
bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dari Abu
Hurairah, beliau bersabda,
« وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ
يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ،
وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ
يَقْبَلَهُ أَحَدٌ ، حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ
الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا » . ثُمَّ
يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( وَإِنْ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ
يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا )
“Demi jiwaku
yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di
tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib,
membunuh babi, menghapus jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin
berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima harta itu lagi (sebagai
sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia dan seisinya.”
Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka:
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ
بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak
ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap
mereka.” (QS. An Nisa’: 159)”
Dari Jabir
bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى
الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ – قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ
لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى
بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan
senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran
dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun mengatakan,
“Kemudian
Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan
pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara
kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah
memuliakan umat ini”, jawab Isa.”
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan mengenai hal ini, bahkan sampai derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak).
Ciri-Ciri
Nabi Isa ‘alaihis salam
Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits berikut ini.
Dari Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
رَأَيْتُ
عِيسَى وَمُوسَى وَإِبْرَاهِيمَ ، فَأَمَّا عِيسَى فَأَحْمَرُ جَعْدٌ عَرِيضُ
الصَّدْرِ ، وَأَمَّا مُوسَى فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبْطٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ
الزُّطِّ
“(Saat
aku diisra’kan), aku melihat ‘Isa dan Musa serta Ibrahim ‘alahimis salam.
Adapun ‘Isa, dia adalah laki-laki yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya
bidang sedangkan Musa adalah orang yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki
dari Sudan (Afrika)“. (HR.
Bukhari no. 3438)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ
بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا
رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ
بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ
فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ
الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِى زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا
إِلاَّ الإِسْلاَمَ وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَيَمْكُثُ فِى الأَرْضِ
أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
“Tidak
ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa. Sungguh, kelak ia akan turun,
jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang
(tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau
memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau
menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke
dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus
jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain
Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama
empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.”
(HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Kapan Nabi
Isa Turun ke Muka Bumi?
Nabi Isa
turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal di saat shalat Shubuh.
Dari Abu
Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَإِمَامُهُمْ
رَجُلٌ صَالِحٌ فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصَلِّى بِهِمُ الصُّبْحَ
إِذْ نَزَلَ عَلَيْهِمْ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ الصُّبْحَ فَرَجَعَ ذَلِكَ
الإِمَامُ يَنْكُصُ يَمْشِى الْقَهْقَرَى لِيَتَقَدَّمَ عِيسَى يُصَلِّى
بِالنَّاسِ فَيَضَعُ عِيسَى يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ
تَقَدَّمْ فَصَلِّ فَإِنَّهَا لَكَ أُقِيمَتْ. فَيُصَلِّى بِهِمْ إِمَامُهُمْ
فَإِذَا انْصَرَفَ قَالَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ افْتَحُوا الْبَابَ.
“Imam
mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika pemimpin mereka hendak maju
ke depan untuk mengimami dalam shalat subuh, tiba-tiba turunlah Isa bin
Maryam, maka mundurlah imam mereka ke belakang supaya Isa maju untuk mengimami
shalat. Isa lalu meletakkan tangannya di antara dua bahunya (pemimpin
mereka) sambil berkata, ‘Majulah engkau dan pimpinlah shalat, karena
sesungguhnya ia ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya pemimpin mereka pun
mengimami mereka shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata, ‘Bukalah
pintu.’ (HR. Ibnu Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’
Ash Shogir no. 13833 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Disebutkan
dalam hadits lainnya, dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ
طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ – قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم-
فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ
عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan
senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang memperjuangkan kebenaran
dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke muka bumi. Lalu pemimpin
mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam shalat bersama kami.”
“Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi pemimpin bagi yang lain.
Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab Isa.” (HR. Muslim no.
156)
Apakah Nabi
Isa akan Membawa Syariat Baru?
Dari Abu
Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« كَيْفَ
أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّكُمْ مِنْكُمْ ». فَقُلْتُ
لاِبْنِ أَبِى ذِئْبٍ إِنَّ الأَوْزَاعِىَّ حَدَّثَنَا عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ « وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ ». قَالَ ابْنُ أَبِى
ذِئْبٍ تَدْرِى مَا أَمَّكُمْ مِنْكُمْ قُلْتُ تُخْبِرُنِى. قَالَ فَأَمَّكُمْ
بِكِتَابِ رَبِّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه
وسلم-.
“Bagaimana
keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin
kalian?” Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi’b bahwa al-Auza’i telah
menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi’ dari Abu Hurairah, “Pemimpin
kalian dalah dari kalian.” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Apakah kamu tahu
sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin kalian?” Aku balik bertanya, “Apakah
kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b berkata, “Dia akan
memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi Kalian shallallahu
‘alaihi wa sallam’. (HR. Muslim no. 155)
Hadits ini
menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun, beliau akan mengikuti ajaran
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sama sekali Isa tidak membawa
syari’at baru. Beliau akan berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil.
Karena Al Qur’an sudah menghapuskan syariat Nabi sebelumnya.
Sanggahan
bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui Turunnya Nabi Isa
Orang-orang
yang sesat dan mengagungkan logika (yang dangkal) kadang menggunakan
argumen-argumen yang rapuh untuk menyanggah keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan
turun di akhir zaman. Di antara alasan mereka menolak keyakinan ini
adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa tidak ada
nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam ini (yang asalnya dari
dalil Qur’an dan hadits), mereka pun menyanggah dalil-dalil yang menyatakan
bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut
sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi
mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang sepaham dengan mereka
mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka mengklaim bahwa hadits
tersebut tertolak dengan firman Allah Ta’ala bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah penutup para nabi. Mereka juga beralasan dengan sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi sesudahku”.
Mereka beralasan lagi dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin bahwa tidak ada
nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syari’at
Muhammad itulah yang berlaku selamanya hingga akhir zaman, sehingga tidak
mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang sungguh rapuh. Perlu diketahui
bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam bukanlah beliau turun lagi
sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan menghapus syari’at Islam. Tidak ada
satu pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan
hadits-hadits yang membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas
mengatakan, “Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya
bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan akan berhukum dengan syari’at
kita (syari’at Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat Islam yang
sudah ditinggalkan.”
Berapa Lama
Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
فَيَبْعَثُ
اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ
فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ
عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ
يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ
أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud
yang telah disebutkan, “Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua
agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka
bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum
muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Lima Hikmah
Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang
mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin Maryam. Sungguh Allah akan
mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan membunuh mereka dan membunuh
pemimpin mereka, yaitu Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan
dalam Injil mengenai keutamaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah,
وَمَثَلُهُمْ
فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى
عَلَى سُوقِهِ
“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29).
Dari sini,
Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian dari mereka (para sahabat).
Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan beliau hidup hingga akhir
zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Ketika Dajjal muncul, beliau pun yang menumpasnya.
Ketiga: Turunnya Isa dari langit
semakin dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan di muka bumi. Oleh
karena itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah
yang mati di tempat lain selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah
untuk membungkam Nasrani. Sungguh Allah akan membinasakan berbagai agama di
masa Isa turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu Islam. Isa pun akan menghancurkan
salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah (artinya tidak ada pilihan
jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda,
أَنَا
أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ،
وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ
وَاحِدٌ
“Aku orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu” (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ
عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ
يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash Shaff: 6).